Songsong Peningkatan Akreditasi, LPM UNUGIRI adakan Audit Mutu Internal
PEMBUKAAN-Audit Mutu Internal (AMI) sepekan, Selasa-Sabtu (23-27/5/2023), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) terlaksana di ruang smartclass, Selasa (23/5/2023). (foto.rohim)
BOJONEGORO-Tahun 2023, selama sepekan, Selasa-Sabtu (23-27/5/2023), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) mengadakan Audit Mutu Internal (AMI) terhadap 25 unit, 18 Program Studi (Prodi) di bawah 6 Unit Penglola Program Studi (UPPS), 5 Direktorat, dan 2 Lembaga, yang pembukaannya terlaksana di ruang smartclass, Selasa (23/5/2023).
Hadir pada pembukaan AMI Wakil Rektor III Dr. Nurul Huda, M.H.I.; Wakil Rektor IV Dr. Hj. Ifa Khoiria Ningrum, SE., M.M.; Ketua LPM Saeful Anwar, M.Fil., beserta jajaran; lalu Dekan, Direktur, Kaprodi dan Sekprodi di UNUGIRI.
Wakil Rektor III, Nurul Huda dalam keterangan mewakili rektorat menyampaikan terima kasih kepada LPM. Baginya, AMI ini diselenggarakan untuk mengukur progres tahun kemarin sampai mana, kemudian tahun ini ada lompatan apa.
Nurul panggilan akrab Nurul Huda juga memberi pengertian, bila hakikat penguatan penjaminan mutu yang diwujudkan AMI ini untuk meminimalisir eror-eror kampus kenapa tidak bisa maju. Untuk itu, saat semuanya diaudit jangan melihat auditornya.
“Auditor itu sudah di SK oleh rektor, jadi keberadaannya menjadi wakil dari beliau,” ungkapnya.
Nurul juga menegaskan, hasil dari AMI dimaksudnya bila Rektor butuh mengetahui semuanya. Karenanya, dirinya berharap fine-fine saja saat diaudit. Terlebih, auditor tidak akan mencari masalah selama dokumen itu semua clear. Standat yang dipakai jelas, kemudian bisa disajikan dan semua paham. Kecuali kalau ada standat yang tidak diketahui itu menjadi persoalan lain.
“Saya minta, AMI ini di sengkuyung dan diapresiasi bareng. Apalagi, semua yang dipersiapkan itu adalah kebutuhan kita,” jelasnya.
Sementara, Ketua LPM UNUGIRI Saeful Anwar, menyampaikan bila AMI ini diselenggarakan bukan untuk mencari-cari kekurangan. Tetapi, mengendalikan apa-apa saja yang belum dilakukan. Menurutnya, untuk audit ini ruang lingkupnya ada tiga, Unit Pengelola Program Studi (UPPS), Direktorat dan Lembaga. Untuk UPPS atau pembelajaran sendiri terdapat tiga standart yang akan diaudit, mulai proses, isi dan penilaian pembelajaran. Penelitian dan PKM juga dengan standart yang sama.
Terhadap Direktorat maupun Lembaga, Saeful menjelaskan bila yang akan diadit adalah tugas dan fungsi (Tusi) sebagaimana yang ada di job desk Direktorat dan Lembaga. Karenanya yang akan diaudit tidak akan keluar dari dokumen yang ada.
“Untuk lembaga dan direktorat, yang diaudit tidak akan keluar dari bidang panjenengan semua sebagaimana job desk yang dibuat,” paparnya.
Saeful juga menegaskan kembali, urgensi AMI ini dilakukan bagian dari siklus PPEPP Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang mengacu pada SN-DIKTI Nomor 3 Tahun 2020. Karenanya, PT wajib menjalankan siklus tersebut, setiap tahun untuk mengukur ketercapaian pemenuhan, dan bahkan pelampauan SN-DIKTI.
Hal yang lain menurut Saeful, AMI dilaksanakan untuk persiapan menghadapi akreditasi beberapa prodi. Karenanya, kepada auditor yang bertugas mengaudit, se-objektif mungkin melaporkan temuan-temuan yang kurang. Karena Sabtu (27/5/2023) akan diberikan hasil laporan dari auditor, untuk kemudian auditee menindaklanjuti dengan melakukan perbaikan sampai pada Rabu (7/6/2023), yang kemudian dilakukan Rapat Tinjauan Menajemen (RTM) oleh Rektor Kamis (8/6/2023).
“Mohon kepada auditor, se-objektif mungkin mengaudit melaporkan temuan-temuan yang kurang,” tegasnya.
Respon AMI
Terhadap pelaksanaan AMI ini, Kaprodi PJKR Dr. Hilmy Aliriad, M.Pd., sangat mendukung. Ia mengungkapkan bila AMI sebagai agenda penting untuk mengevaluasi kepada Prodi PJKR khususnya dari sisi administratif. Terlebih, kelangkapan administratif baginya memudahkan dosen saat akan melakukan penelitian pengabdian dengan menyesuaikan roadmap penelitian yang telah direncanakan, ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Kaprodi HES Eko Arief Cahyono, M.EK., atas penyelenggaraan AMI mengucapkan terima kasih. Bagi Eko panggilan akrab Eko Arief Cahyono, pelaksanaan AMI sudah membantu Prodi khususnya untuk penjaminan mutu, menelisik dan menindaklanjuti dokumen-dokumen yang mendukung pengembangan Prodi HES untuk lebih baik.
“AMI ini, sangat membantu dan bermanfaat untuk mempersiapkan pengembangan dan perubahan Prodi HES lebih baik lagi,” ungkapnya.
Sementara, Kaprodi PAI Su’udin Aziz, S.Pd.I., M.Ag., juga menyampaikan hal yang sama pasca diaudit. Menurutnya, pelaksanaan AMI ini membantu Prodi kekurangan-kekurangan yang ada baik dokumen serta komponen yang perlu dibenahi dan dipersiakan. Terlebih, Prodi PAI tahun depan akan reakreditasi dan AMI ini sangan membantu mempersiapkan itu semua sebelum nanti dilakukan pula diaudit dari eksternal.
“2024 insya Allah kita akan reakreditasi. Dan AMI ini membantu sekali mempersiapkan itu semua,” paparnya.
Begitu pula Kaprodi PGMI, M. Romadhol Habibullah, M.Pd.I., menyampaikan bila Prodinya sudah diaudit. Baginya, AMI ini selain sebagai sarana untuk evaluasi diri Prodi agar kedepan lebih baik, juga menyongsong peringkat akreditasi unggul berikutnya.
Sebagai upaya mempersiapkan AMI, Roma panggilan akrab Romadhon Habibullah menjelaskan bila prodinya telah membagi job kepada setiap dosen untuk melakukan verifikasi kualitas dokumen. Setelah terverifikasi, kemudian melaporkan dan memperbaiki setiap dokumen.
“Jadi, kami bagi job kepada dosen untuk memferivikasi dokumen lalu melaporkan dan memperbaikinya,” jelasnya. (*)
Teks: Usman Roin